Sleman - Dinas Perhubungan (Dishub) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama Jasa Raharja Kanwil DIY, dan BNNP DIY menyapa pemuda-pemudi Karang Taruna Kalurahan Maguwoharjo melalui Sosialisasi Keselamatan Berlalu Lintas dan Bahaya Narkoba bagi Generasi Muda.
Kegiatan ini menjadi bagian dari agenda Bidang Pengendalian Operasional sebagai upaya membangun kesadaran generasi muda tentang pentingnya keselamatan berlalu lintas dan bahaya narkoba.
Pejabat (Pj.) Lurah Maguwoharjo, Muhammad Falak Susanto, dalam sambutannya menekankan pentingnya pemuda sebagai tulang punggung pembangunan di wilayah, baik dalam bidang sosial kemasyarakatan maupun pembangunan berkelanjutan.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh karang taruna dan pemuda Maguwoharjo ini. Semoga kegiatan ini menjadi momentum penting dalam membangun kesadaran generasi muda akan bahaya narkoba serta pentingnya tertib berlalu lintas.,” ujarnya di Ruang Rapat Kalurahan Maguwoharjo, Rabu, (27/8/2025).
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD DIY Nur Subiyantoro pada sambutannya mengajak pemuda untuk kritis, berani menyampaikan aspirasi, dan mengambil peluang dalam pembangunan.
“Sebagai anak muda, harus pandai melihat peluang dan memanfaatkan momentum yang tepat. Ibarat bermain bola, terlambat satu detik di depan gawang lawan bisa membuat bola direbut. Saya tidak ingin generasi muda sekarang yang sudah terbiasa dengan kemudahan menjadi lemah dan tidak tahan banting, karena termanjakan oleh keadaan,” ucapnya.
Perwakilan Seksi Pengendalian Operasional Lalu Lintas, Aprinyanto, menegaskan bahwa angka kecelakaan di jalan masih didominasi oleh pelanggaran lalu lintas, terutama remaja yang belum cukup umur untuk mengendarai kendaraan bermotor.
“Banyak remaja usia SMP/SMA sudah mengendarai motor dengan emosi tidak stabil dan tanpa helm, ini sangat berbahaya,” ujarnya.
Apri menyampaikan keprihatinannya terhadap fenomena pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi, seperti melawan arus, menggunakan trotoar, dan menerobos palang pintu kereta.
“Ini sangat berbahaya, bukan hanya untuk dirinya, tapi juga orang lain. Jalan bukan milik kita sendiri, jadi mari saling melindungi dengan disiplin berlalu lintas,” ujarnya.
Sementara itu, Kasubag Pelayanan Jasa Raharja Kanwil DIY, Septian Gunawan, menunjukkan komitmen bahwa pihaknya terus memberikan perlindungan kepada korban kecelakaan lalu lintas. Hingga Juni 2025, rata-rata 40 orang meninggal setiap bulan di DIY akibat kecelakaan, mayoritas usia produktif. Angka tersebut menempatkan DIY dalam 5 besar provinsi dengan tingkat fatalitas tertinggi. Mayoritas korban kecelakaan adalah usia produktif (20–49 tahun) dan kecelakaan paling sering terjadi pada jam sibuk, yaitu pukul 06.00–09.00 pagi dan 17.00–20.00 malam.
“Santunan itu memang hak korban, tapi yang lebih penting adalah pencegahan. Jangan sampai kita atau keluarga kita menerima santunan karena kecelakaan,” tegasnya.
Gugun juga menekankan bahwa Jasa Raharja tidak menjamin kecelakaan tunggal atau kecelakaan yang diakibatkan oleh penggunaan narkoba atau alkohol.
Selain itu, Katim Pencegahan BNNP DIY Hindun Kurnia Novianto juga memberikan materi mengenai ancaman narkoba. Dengan tegas mengingatkan bahwa banyak kecelakaan justru dipicu pengendara yang terpengaruh alkohol atau narkotika. Ia menyoroti tren peredaran narkoba yang semakin beragam, mulai dari liquid vape, makanan ringan, hingga minuman kemasan.
“Narkoba bukan hanya merusak diri sendiri, tapi juga keluarga dan masyarakat. Mari berani tolak, berani lapor, dan berani rehabilitasi,” pesannya.
Melalui kegiatan kolaboratif ini, Dishub DIY, Jasa Raharja Kanwil DIY, dan BNNP DIY berharap masyarakat, khususnya generasi muda di Kalurahan Maguwoharjo semakin sadar akan pentingnya keselamatan di jalan dan hidup sehat tanpa narkoba.***