Yogyakarta – Dinas Perhubungan (Dishub) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memberikan dukungan terhadap pelaksanaan uji coba full pedestrian di kawasan Malioboro. Uji coba yang merupakan kolaborasi antara Dishub DIY dan Dishub Kota Yogyakarta ini dilaksanakan selama satu hari penuh, yaitu pada tanggal 7 hingga 8 Oktober 2025, dalam rangka perayaan HUT Kota Yogyakarta.
Kegiatan ini mencakup penjagaan ketat dilarangnya kendaraan bermotor sepanjang Jalan Malioboro hingga Jalan Margo Mulyo. Pengaturan dilakukan secara intensif dengan menjaga 'sirip-sirip' Malioboro serta melakukan penjagaan pada pintu masuk utama kawasan tersebut untuk memastikan tidak ada kendaraan bermotor pribadi yang melintas.

Uji coba full pedestrian ini merupakan upaya untuk menciptakan kawasan Low Emission Zone atau kawasan rendah emisi pada sumbu filosofi. Sebelumnya, pembatasan kendaraan bermotor hanya diterapkan dalam waktu terbatas, yakni pada pukul 18.00 hingga 21.00 WIB. Namun, dalam masa uji coba ini, pembatasan berlaku penuh 24 jam. Meskipun demikian, masyarakat yang hendak melewati Jalan Malioboro masih diperkenankan menggunakan kendaraan tidak bermotor pribadi seperti sepeda. Sementara itu, untuk angkutan umum dan tradisional terpilih, hanya kendaraan becak kayuh, becak listrik, andong, serta Trans Jogja dan Bus Listrik yang diizinkan melintas. Hal ini dilakukan untuk melihat dampak apa saja setelah kondisi full pedestrian telah dilaksanakan, baik dari aspek ekonomi, aspek sosial, hingga dampak lalu lintas sekitar.
Penerapan full pedestrian pada Malioboro ini juga merupakan upaya Pemerintah Daerah beserta Pemerintah Kota Yogyakarta dalam menjaga Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Budaya Dunia yang telah ditetapkan oleh UNESCO. Tujuan utama uji coba ini adalah melihat secara nyata dampak yang muncul apabila kawasan ikonik tersebut sepenuhnya difungsikan untuk pejalan kaki, sehingga hasilnya dapat menjadi bahan evaluasi krusial dalam merumuskan kebijakan penataan Malioboro ke depan. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat aspek kelestarian budaya dan kenyamanan kawasan Sumbu Filosofi bagi wisatawan dan masyarakat lokal.


