Rapat Koordinasi Nataru: DIY Mantapkan Sinergi Lintas Instansi untuk Operasi Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

Yogyakarta - Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dishub DIY) menggelar rapat pemaparan rencana operasi serta pemantauan dan pengendalian masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 pada 19 November 2025 pukul 08.30 WIB. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai instansi, antara lain Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata, Dinas PUP-ESDM DIY, GM Bandara Adisutjipto, Yogyakarta International Airport, Dinas Perhubungan kabupaten/kota, BPTD Kelas II DIY, serta Jasa Raharja Cabang Yogyakarta.

Acara dibuka oleh Kepala Dinas Perhubungan DIY, Chrestina Erni Widiastuti, yang menekankan pentingnya sinergi seluruh pemangku kepentingan agar penyelenggaraan Angkutan Nataru dapat terlaksana dengan aman, lancar, dan nyaman.

Puncak arus mudik nasional diperkirakan terjadi 20 Desember 2025, sedangkan untuk wilayah DIY, puncak arus masuk melalui Exit Tol Jogja–Solo diprediksi pada 25 Desember 2025. Puncak arus balik Natal diproyeksikan pada 28 Desember 2025, dan arus balik Tahun Baru pada 1 Januari 2026.

Kepala Seksi Pengendalian Operasional Angkutan Jalan Dishub DIY, Raden Sigit Wahyu Wibowo, memaparkan bahwa total pergerakan orang ke dan dari DIY selama periode Nataru dapat mencapai 9.503.941 orang, sehingga seluruh posko diminta fokus pada pencegahan kemacetan dan potensi kecelakaan, termasuk permasalahan kepadatan di Malioboro.

“Kami menghimbau untuk seluruh posko agar berfokus pada pencegahan kemacetan kecelakaan serta memastikan masalah kemacetan di kawasan Malioboro agar tidak terulang di Nataru 2025 & 2026,” ujarnya. 

Selama periode Nataru 2025/2026, Dinas Perhubungan DIY memfokuskan perhatian terhadap sejumlah tantangan operasional dan potensi hambatan lalu lintas. Tantangan yang utama mencakup manajemen arus kendaraan di sekitar area yang masih terdapat proyek Pembangunan jalan tol, terutama di Jl. Padjajaran (Simpang Kronggahan) dan di Barat RS. Panti Rini, yang berpotensi menimbulkan kepadatan.  

Selain itu, Dishub DIY juga mengantisipasi adanya titik keramaian spontan di infrastruktur baru , seperti Jembatan Kabanaran (atau Pandansimo) dan JJLS - Bundaran Planjan di Gunungkidul, di mana diperlukan manajemen dan patroli bersama untuk mengatur aktivitas masyarakat, termasuk PKL, yang menggunakan badan jalan dan berpotensi menghambat arus. 

Faktor risiko ini diidentifikasi pada ruas jalan yang rawan bencana alam, seperti longsor di Jalan Provinsi Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, yang memerlukan kesiapan penanganan dan pengalihan arus. Inventarisasi kondisi jalan menuju destinasi wisata (DTW) juga menunjukkan adanya jalan dalam kondisi buruk, utamanya di Kabupaten Gunungkidul (48 DTW) dan Kulon Progo (33 DTW). 

Dukungan Lintas Instansi dan Kesiapan Keamanan 

Maka kesiapan Nataru diperkuat dengan dukungan lintas instansi dan kesiapan keamanan dari berbagai instansi terkait. Dinas PUP-ESDM DIY memberikan dukungan penuh dengan menghimbau penghentian seluruh pekerjaan di jalan nasional dan provinsi selama masa Nataru untuk meminimalisir hambatan.

Sementara itu, Dinas Kesehatan DIY menyiapkan posko-posko kesehatan dan ambulans di titik rawan dan posko terpadu. Dukungan keamanan dan penertiban juga datang dari Ditlantas Polda DIY yang akan menempatkan Posko di PandansimoExit/Entrance Tol, dan Kalikuning, serta fokus pada penindakan pelanggaran lalu lintas. BPTD Kelas II DIY memastikan kesiapan angkutan umum dengan melaksanakan Ramp Check dan menyiapkan bus cadangan. 

Rencana Rekayasa Lalu Lintas di Pusat Kota 

Dishub Kota Yogyakarta secara spesifik membahas penanganan kepadatan di pusat kota dan kawasan Malioboro. Beberapa rencana aksi meliputi penanganan permasalahan di Jalan Pasar Kembang terkait minimnya fasilitas drop zone.

Untuk rekayasa lalu lintas, direncanakan adanya contra flow di Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Pasar Kembang akan dibuat satu lajur di utara jalan dari Gumaton sampai masuk stasiun, dan arus Jalan Margoutomo akan dibalik (mengarah ke utara) untuk mengurai kepadatan di sekitar area stasiun dan Malioboro. Sementara itu, Dishub Kabupaten Gunungkidul dan Kulonprogo juga menyatakan kesiapan, termasuk fokus pada pelaksanaan Ramp Check terhadap angkutan wisata, seperti jeep wisata di Nanggulan. 

Secara keseluruhan, Rapat Koordinasi Rencana Operasi Nataru 2025/2026 ini menggarisbawahi komitmen kuat seluruh stakeholder di DIY untuk memastikan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 berjalan dengan sukses. 

Dengan fokus pada sinergi operasional, manajemen risiko di titik keramaian dan proyek konstruksi, serta penyiapan rekayasa lalu lintas yang detail di pusat kota, Dishub DIY dan mitra terkait berupaya keras untuk mewujudkan pergerakan masyarakat yang lancar, aman, dan nyaman. Kewaspadaan terhadap potensi bencana dan kondisi cuaca juga menjadi faktor kunci yang harus diantisipasi oleh petugas di lapangan maupun masyarakat yang berkunjung ke DIY.***

 


© 2025 Dinas Perhubungan D.I. Yogyakarta. All Rights Reserved.