Harianjogja.com, JOGJA--Rencana uji coba becak listrik pada Selasa Wage, (27/8/2019) batal dilakukan. Hal ini dikarenakan surat izin dari Kemenhub belum juga turun.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Sigit Sapto Raharjo mengatakan rencana uji coba angkutan becak bertenaga khusus tersebut belum bisa dilakukan karena terbentur masalah regulasi. "Hari ini (kemarin) belum bisa dilakukan. Belum ada surat balasan dari Kementrian tentang [izin] becak listrik," katanya saat dikonfirmasi Harianjogja.com.
Dijelaskan Sigit, sejatinya Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X sudah mengirimkan surat permohonan izin kepada Kemenhub beberapa waktu lalu. Hanya saja, sampai saat ini pun belum ada kejelasan dari pusat. "Pak Gubernur mengirim surat ke Kementrian untuk ijin bahwa angkutan tradisional terutama becak dibolehkan dengan tambahan tenaga Alternatif, tapi belum ada balasan," katanya.
Sekadar diketahui, rencana peluncuran becak listrik ini pada Selasa Wage sudah dua kali gagal. Pada Selasa Wage 23 Juli lalu, Dishub DIY saat itu juga urung merilis kendaraan tradisional tersebut. Hal yang sama juga terjadi pada Selasa Wage 27 Agustus.
Padahal, menurut Sigit, becak bertenaga khusus ini merupakan pengembangan kendaraan tradisional becak kayuh yang diharapkan dapat menggantikan becak montor (bentor) di kawasan Malioboro. Saat ini, unit becak listrik yang tersedia kata Sigit sebanyak delapan unit. Empat unit dari Dishub DIY, dan sisanya disediakan oleh BPD DIY dan Grab masing-masing dua unit.
Penggunaan becak listrik ini nantinya diharapkan dapat dipesan secara online. "Yang dikenalkan empat unit dulu. Gubernur sudah mengirim surat terkait izin becak listrik ke kementerian perhubungan. Becak listrik ini menjadi langkah awal upaya kami untuk mengganti becak motor [bentor]," katanya.
Inivator Becak Listrik Belia Rudi Winarso mengatakan belum mengetahui kapan becak listrik tersebut akan dilaunching. Menurut Rudi rekomendasi sudah diserahkan kepada Dishub dalam bentuk prototype empat unit becak listrik berikut naskah akademiknya. "Hanya itu yang kami lakukan. Sebenarnya untuk infrastruktur sudah siap, seperti alat pengecesan sudah ada dan PLN siap support infrastrukturnya itu," kata Rudi.
Sumber : https://jogjapolitan.harianjogja.com
