Berdasarkan data korban kecelakaan lalu lintas, cukup banyak menimpa kalangan usia sekolah atau pelajar. Pada rentang tahun 2016-2020, prosentase korban dari kalangan usia pelajar mencapai 43,06 persen, meskipun ini masih tercampur dengan data pekerja atau karyawan berusia muda. Prosentae korban pelajar juga masih

lumayan tinggi di tahun 2020 meskipun sudah ada pengurangan mobilitas pelajar akibat pemberlakukan sekolah daring sebagai dampak  pandemi covid-19 dengan kisaran 20% (data dari Korlantas Polri di www.kompas.com).

Pelajar, dari segi usia, utamanya level sekolah dasar hingga awal SMU/SMK juga merupakan kelompok rentan di jalan raya sehingga perlu upaya membangun dan mewujutkan budaya keselamatan lalu lintas di kalangan pelajar.

Salah satu upaya pemerintah guna menurunkan tingkat kecelakaan di kalangan pelajar adalah melalui program pendidikan dan pelatihan keselamatan lalu lintas untuk merintis perilaku tertib berlalu lintas. Salah satunya seperti yang dilakukan Dinas Perhubungan DIY melalui kegiatan pelajar pelopor keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan untuk tingkat SD-SMP-SMU. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 14- 16 September 2021 bertempat di kantor Dinas Perhubungan DIY. Kegiatan ini selain sebagai salah satu program kerja Dinas Perhubungan DIY, juga merupakan bentuk kepedulian Dishub DIY untuk meningkatkan pemahaman perilaku keselamatan berlalu lintas di jalan bagi para pelajar dan juga masih terkait Dekade Aksi Keselamatan Jalan 2011-2020 “ Saatnya Bertindak” yang misinya adalah menurunkan angka kecelakaan lalu lintas.

Pola pelaksanaan kegiatan ini adalah memilih kandidat-kandidat pelajar dari tingkat SD-SMU yang telah memenuhi kriteria yang ditetapkan. Kriteria tersebut diantaranya adalah merupakan pelajar yang diajukan dan telah lulus seleksi di tingkat pemerintah daerah kabupaten atau kota di Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki kemampuan berbahasa asing serta tidak memiliki riwayat pemakaian narkoba dan obat terlarang lainnya. Setiap kabupaten atau kota di DIY diperbolehkan mengirim kandidat sebanyak lima pelajar untuk masing-masing tingkatan pendidikan dasar-menengah.

Prosedur penilaian adalah, setiap kandidat harus membuat makalah atau karya tulis ilmiah yang berisi pemahaman  para kandidat mengenai keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan. Komponen penilaian tidak hanya berupa konten atau substansi materi karya ilmiah, namun juga meliputi : aspek penampilan, penguasaan materi, kemampuan mempresentasikan dan meyakinkan audience, serta aspek lain yang terkait. Dari tiap-tiap jenjang pendidikan, akan dipilih sebanyak lima peserta terbaik yang selanjutnya bagi peserta juara satu dan dua  akan diikutkan dalam pemilihan pelajar pelopor keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan di level nasional.

Untuk tingkat sekolah dasar, peserta terbaik adalah :

1. Juara I : HABIBI AKMAL ZAIDAN dari SD Muh. Karangkajen Yogyakarta
2. 2. Juara II : TSANIA ALYA RAHESTRI dari SD Muh. Sleman
3. 3. Juara III : GALENA ATIFA dari SD Muh. Nitikan Yogyakarta
4. 4. Juara Harapan I : MUTIARA ALODYA DHESTIANAPUTRI dari SD Muh. Condongcatur, Sleman
5. 5. Juara Harapan II : MOZZALUNA MIRELIA dari SD 1 Bantul

             Untuk tingkat SMP, peserta terbaik adalah :          

1. Juara I : LATIFA AULIA RAHMA dari SMP Negeri 1 Godean
2. Juara II : DIVA LAKSITA dari SMP Negeri 1 Bantul
3. Juara III : AVA AYU BENING dari SMP Negeri 1 Mlati
4. Juara Harapan I : ALIFAH HASNA RAYA PUTRI dari SMP Negeri 6 Yogyakarta
5. Juara Harapan II : FICA NADYA NUR KHOLIFAH dari SMP Negeri 2 Girimulyo

                Untuk tingkat SMU, peserta terbaik adalah :

1. Juara I : DEVAN CAHYA PRATAMA GUNAWAN dari SMA Negeri 2 Yogyakarta
2. Juara II :YUANA AJI PANGESTI dari SMA Negeri 1 Semin
3. Juara III : KHOIRUNISA AJENG LATHIFA dari SMK Negeri 2 Wonosari
4. Juara Harapan I : TASYA NANDA ISTIQOMAH dari SMA Negeri 2 Bantul
5. Juara Harapan II : ZAHRA MAHARANI WIJAYA dari SMA Negeri 1 Yogyakarta

Bagi seluruh lima peserta terbaik di masing-masing jenjang pendidikan juga mendapatkan hadiah uang tunai, sertifikat/piagam dan piala.