Kusir andong di Malioboro harus sedikit bersabar, pasalnya tempat parkir khusus andong belum bisa direalisasikan tahun ini.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Angkutan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, M Zandaru Budi mengatakan tahun ini fokus pada pembangunan tempat parkir becak terlebih dahulu.
Menurut rencana awal, Pendopo KB akan digunakan untuk tambahan parkiran andong, namun batal.
"Sekarang menyelesaikan parkiran becak dulu, bukan masuk anggaran tahun ini. Mungkin tahun depan. Rencananya di Jalan Perwakilan," katanya Kamis (9/8/2018).
"Awalnya memang pendopo KB untuk andong, tetapi karena andong kan ada kotoran dari kudanya, berpotensi bau juga. Sementara wisatawan kan turunannya di sana, jadi nggak mau kesan pertama datang ke Yogyakarta malah bau," sambungnya.
Kusir andong tak ambil pusing dengan perubahan rencana tersebut. Ketua Kusir Andong DIY, Purwanto mengatakan tidak keberatan atas perubahan rencana itu.
Menurutnya Dinas Perhubungan memiliki pertimbangan sendiri.
"Ya kalau untuk becak tidak apa-apa. Kami terus koordinasi dengan dinas perhubungan. Kami kan juga tidak hanya sebagai alat transportasi, tetapi juga melestarikan budaya juga. Ya nanti kebijakannya gimana, akan dihitung untung ruginya bagi kusir," kata Purwanto.
Ia pun tak memungkiri bahwa tempat parkir untuk andong memang kurang.
Hal itu karena jumlah andong di DIY sekitar 536 buah.
Ada 12 cowokan sebagai tempat parkir andong.
Satu cowokan bisa memuat 4 andong dengan parkir miring.
Dengan demikian hanya sekitar 48 andong saja yang bisa parkir.
"Ya kalau dibilang kurang ya kurang. Sejak revitalisasi pendapatan turun sekitar 40 persen. Tetapi kalau kita mau ribut terus malah nanti nggak selesai-selesai to. Ya sementara untuk nyari tempat parkir kami muter dulu sampai dapat. Kalau ada kesulitan nanti koordinasi lagi dengan dishub," tutupnya.
Sumber : jogja.tribunnews.com