Accessibility Tools

Sosialisasi Keselamatan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan Tahun 2019

User Rating: 4 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Inactive
 

Yogyakarta, pada tahun 2019 ini diadakannya kegiatan sosialisasi keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan. Yang mana tujuan utamanya adalah untuk memperkenalkan masalah etika berlalulintas pada masyarakat maupun pada siswa, karena tingkat kecelakaan secara nasional didominasi oleh usia produktif ( 15-20 keatas). Untuk itu kegiatan ini dilaksanakan agar tingkat kecelakaan di Daerah Istimewa Yogyakarta bisa menurun.

Sosialisasi dimulai dari bulan Maret, dan nantinya selesai pada bulan November atau Desember awal. Gunungkidul, Sleman, kota, maupun Bantul dan Kulonprogo, yang menjadi sasaran dari kegiatan sosisalisasi ini. DPRD memberikan masukan yakni, upayakan didaerah pinggiran, sehingga yang di kota ini persentasinya agak kecil, karena hampir tiap minggu sudah dimasuki oleh kepolisian didalam apel tentang keselamatan berlalulintas. Sehingga lebih diutamakan didaerah pinggiran yang notabenenya masih banyak pelanggaran. Tapi semua dari masing-masing kabupaten ini juga sudah terpenuhi. Hal tersebut juga ada kaitannya dengan studi pada tahun 2018 yang notabene tingkat kecelakaan di daerah jalan provinsi masih tinggi, terutama didaerah Gunungkidul, Bantul, maupun Sleman.

Untuk narasumbernya sendiri ada 4 setiap sosialisasi, tetapi terus bergantian. Terutama dari Dinas Perhubungan, dan ada juga dari Polda DIY, Polantas Polda DIY, BNN, Kesehatan, Jasa Raharja. Ada yang dari Astra Honda yang mana mereka menjelaskan tentang perilaku berkendara dengan matic maupun yang manual itu seperti apa. BNN dilibatkan karena masih menjamur informasi anak-anak muda yang mabuk. Itu juga berakibat pada pengendara itu sendiri maupun orang lain. Kesehatan juga diajak untuk menjelaskan penanganan pasca kecelakaan, bagaimana menangani kecelakaan itu. Jasa Raharja dilibatkan karena masyarakat banyak bertanya tentang mengurus masalah asuransi, ini hanya sebagai bentuk pengetahuan, jangan sampai berurusan.

Kegiatan sosialisasi ini berlangsung di SD dan SMP yang berjumlah 12 pertemuan, SMA 15 pertemuan, dan Masyarakat 32 pertemuan. Kegiatan ini sudah selesai di masyarkat dan SD, sedangkan SMP & SMA tinggal sebagian saja. Respon dari masyarakat maupun di sekolah-sekolah sangat antusias dan mereka juga sangat mengharapkan terutama dari pihak sekolah-sekolah, agar kegiatan seperti ini terus berlanjut. Pada kegiatan kali ini, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas GACHON memberikan kontribusi dengan memberikan helm dan akan didistribusikan kepada anak SD yang menjadi sasaran sosialisasi.

Sosialisasi ini disampaikan di SD karena pendidikan etika berlalulintas ini lebih tepat disampaikan sejak usia dini. Karena usia-usia yang masih dini bisa menyerap sesuatu lebih baik. Salah satu contoh ketika  sosialisasi di SD Maguwo, ketika anak-anak di bagi helm dan berikutnya anak ini di jemput oleh orangtuanya dimana orangtuanya menjemput dan lupa membawa helm, anak tersebut tidak mau pulang jika tidak memakai helm ,sehingga orangtuanya pulang mengambil helm. Kejadian ini sudah 2 orangtua yang menyampaikan seperti ini. Ternyata dengan memberi sosialisasi kepada anak usia dini, bisa tertanam mindsetya (pola pikir).

Untuk yang SMP & SMA biasanya diberikan gambaran kecelakaan yang terjadi dengan video-video dan diingatkan juga bahwa kita ini tidak punya cadangan nyawa jadi “Sayangi diri kita, utamakan keselamatan”. Untuk masyarakat yang notabenenya orang tua, itu karena yang paling dekat dengan anak adalah orangtua, apabila orangtua menanamkan mindset Pendidikan berlalulintas ini salah, ini juga mengakibatkan kerugian kepada keluarga. Salah satu contoh kesalahan orangtua ialah anaknya yang belum berusia 17 tahun di berikan fasilitas kendaraan roda dua yang bermaksud untuk meringankan beban orangtua daripada harus antar-jemput, tapi sebetulnya orangtua itu memberikan senjata membunuh kepada anak, melalui kendaraan yang diberikan olehnya. Inilah mengapa yang menjadi sasaran dari kegiatan sosialisasi keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan adalah Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Masyarakat.

Sumber : 

Pak Didit Suryanto, S.T.,M.T.

(Kepala Bidang Keselamatan dan Teknologi Transportasi)

 

 


© 2024 Dinas Perhubungan D.I. Yogyakarta. All Rights Reserved.