Permasalahan di perkotaan tak pernah lekang oleh yang namanya galian. Hal tersebut nyatanya menjadikan alasan bagi Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta menggunakan sistem panel surya bagi traffict light di sembilan titik persimpangan di Kota Yogyakarta.
Dulunya, penggunaan kabel secara konvensional sering mengalami konsleting karena terganggu dengan proyek penggalian. Maka beberapa traffict light yang riskan terhadap benturan dengan proyek penggalian diterapkan dengan sistem wireless panel surya. Selain kabel juga mempunyai masa ketahanan atau usia teknis yang berakibat pada produktifitas kabel tersebut.
Disampaikan oleh Kasi Sarana Prasarana Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Windarto bahwa kini lebih condong pada masalah lingkungan, yaitu menggunakan energi yang terbarukan sekaligus mencoba mengurangi pamakaian energi dari bahan bakar fosil.
"Ada banyak mereduksi dari kebutuhan lampu itu dulu pakai bohlam 100 watt, kita turunkan menggunakan LED 12-18 watt, terus kita reduksi menjadi panel surya sekarang," jelasnya, Kamis (19/04).
Secara teknis, yang menjadi alasan kuat adalah penggunaan kabel yang jauh dari kontrol mengakibatkan cahaya yang dihasilkan traffict light menjadi redup, sehingga menyulitkan pengendara yang melintas.
Pada tiap traffict light terdapat 8 tiang panel surya. Pemasangan panel surya ini awalnya mulai pada tahun 2007 dan bertahap hingga kini. Pemasangan panel surya terakhir pada tahun 2017 dipusatkan di Wirosaban, sedangkan tahun ini juga akan diagendakan pemasangan di satu titik lagi.
Dari tingkat efisiensi pembiayaan, menurutnya lebih efisien jika menggunakan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Yakni jika dikalkulasikan dalam satu bulan hanya mengeluarkan biaya perhitungan kwh Rp 100-150 ribu. Sedangkan jika menggunakan panel surya, harus mengganti baterai per tiang dengan harga Rp 3 juta. Dengan masa ganti 3 tahun sekali.
"Kalau dari listrik PLN efiesien, tapi kalau segi handal yang panel surya karena tidak kena pengaruh pemadaman (listrik) hanya pada pengaruh ke cuaca. Itu yang panel surya tinggal menjumlahkan per tiang ganti baterei kali 9 titik," jelasnya.
Kendati demikian, peruntukan sumber listrik traffict light dari surya panel hanya khusus di persimpangan yang banyak ditemukan proyek galian saja. Meski menjadi solusi dalam beberapa permasalahan, namun karena biaya operasionalnya yang lumayan tinggi membuat Dishub Kota harus mempertimbangkan kembali.
Sumber : jogja.sorot.co