Empat Hari Lagi Proyek Underpass Kentungan Yogyakarta Dimulai

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

TRIBUNJOGJA.COM YOGYAKARTA - Proyek pembangunan underpass di simpang empat Kentungan segera dimulai.

Proses pembangunannya diperkirakan memakan waktu hampir satu tahun.

Mulai dari tanggal 14 Januari 2019 dan ditarget selesai akhir tahun 2019.

Setelah selesai proses pembangunan simpang empat Kentungan, Dinas Perhubungan (Dishub) DIY memastikan dua persimpangan padat lainnya di kota Yogyakarta akan segera ditata.

Kepala Seksi Managemen Lalu Lintas Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta Bagas Senoaji mengatakan setelah simpang empat Kentungan, dua perempatan lain yang akan segera dibenahi adalah simpang empat Condong Catur dan simpang empat Pelem Gurih.

"Jika underpass disimpang Kentungan sudah operasional maka dilanjutkan dengan [pembangunan] di Simpang Condong Catur dan Pelem Gurih," tutur Bagas saat ditemui di Kantor Ditlantas Polda DIY, Jumat (4/1/2018) kemarin.

Tingkat kemacetan di dua simpang empat itu, menurut dia sudah sangat krodit. Sehingga perlu adanya rekayasa lalu lintas.

Nantinya, kata Bagas, rekayasa lalu lintas yang akan dibangun di simpang empat condong catur sama seperti yang dibangun di simpang empat Kentungan yaitu menggunakan underpass. Sedangkan di simpang empat Pelem Gurih rencananya akan dibuat fly over atau jalan layang.

Menurutnya, rekayasa lalu lintas di simpang empat Pelem Gurih ini perlu dilakukan karena tingkat kemacetan sudah cukup parah. Bahkan saat musim liburan antrian kendaraan mengunci sampai simpang empat gamping.

"Sehingga jajaran kepolisian sering melakukan pengaturan manual. Yang tadinya kendaraan berhenti diatas jembatan kita undurkan. Karena pas diatas jembatan, ada beban statis, bahaya. Kita undurkan, tapi terjadi kemacetan sampai ngunci di simpang gamping. Maka akhirnya oleh jajaran Kepolisian diajukan, dengan cara manual," tuturnya.

Bagas mengungkapkan jalan layang yang diusulkan di kecamatan Gamping ini nanti rencananya akan dibangun membujur dari utara-selatan di atas ring road barat. Jalan ini sengaja diprioritaskan untuk kendaraan yang datang dari dan menuju bandara New Yogyakarta Airport Internasional (NYIA) Kulonprogo.

Adapun jalur di bawahnya tetap dibuka untuk dua lajur yang nantinya akan mengubungkan pengendara masuk ke Jalan Wates, Ring Roand Barat, maupun Pasar Gamping.

Ketika ditanya kapan pastinya dua simpang itu akan mulai dilakukan pembangunan. Bagas menjawab nanti akan segera diumumkan.

“Ada info kedua proyek akan dikerjakan bersamaan. Namun mengenai kapan, kami menunggu kepastian dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (KemenPUPR),” ujar dia. ( Tribun Jogja | Ahmad Syarifudin )

Pengalihan Arus

Adapun pengalihan arus lalu lintas yang akan diberlakukan di simpang empat Kentungan adalah sebagai berikut:

Dari Arah Solo (Menuju Magelang)

Kendaraan besar, seperti Bus dan Truk akan dialihkan ke Utara malalui jalur alternatif cangkringan - Pakem -Turi - Tempel.

Pengalihan jalur ini akan ada rambu di mulai dari Simpang Proliman.

Dari Arah Solo (Menuju Wates, Purworejo)

Kendaraan akan dialihkan melalui simpang tiga Maguwo, menuju Janti dan ring road selatan lanjut ke Gamping dan Wates lurus ke barat arah Purworejo.

Dari Arah Wates (Menuju Magelang)

Kendaraan dialihkan melalui simpang Gamping, Ring Road Barat-Jombor dan menuju Tempel.

Dari Arah Wates (Menuju Solo)

Kendaraan dari arah Wates menuju ke arah solo akan dialihkan melalui Gamping menuju Ring Road Selatan, lurus ke Janti, Maguwo dan Prambanan

Dari Arah Magelang (Menuju Solo)

Kendaraan akan dialihkan melalui arah Tempel belok kiri ke arah Turi - Pakem, Cangkringan dan Prambanan baru ke arah Solo.

Kendaraan dari arah Magelang mereka arah Wates, Purworejo ataupun Kebumen, akan dialihkan melalui jalur Tempel - Jombor - Ring Road Barat dan kemudian ke arah Gamping.

Simpang Jombor

Selali pengalihan jalur yang telah ditentukan. Ada juga jalan kecil alternatif seputaran pembangunan underpass Kentungan yang bisa dilewati oleh pengendara. Antara lain :

  1. Dari arah timur, (arah Polda DIY) Kendaraan bisa melalui condong catur (terminal), Manukan, Gandok - Kamdanen ke selatan - Simpang Monjali.
  2. Dari arah Utara (Jalan Kaliurang) Bisa melalui jalan damai ke barat - Jalan Palagan ke Selatan, hingga tembus Monjali.
  3. Dari arah Barat, (Monjali) Kendaraan bisa melalui jalur Monjali ke Utara- jalan Damai ke timur Ngasem - ke Utara arah Maguwoharjo.
  4. Dari arah selatan UGM . Bisa melalui pos UGM ke kiri - Jalan Monjali lurus ke arah jalan palagan.

Itu beberapa pengalihan arus yang telah disepakati terkait pembangunan underpass di simpang empat Kentungan.

Kata AKBP P. Yugonarko, pihak kepolisian akan terus berkoordinasi, manakala ada beberapa ruas jalan yang sekiranya bisa disiasati dan bisa dilewati kendaraan supaya mengurangi beban volume arus lalu lintas di seputaran simpang empat Kentungan.

"Ia kepada masyarakat, dimohon memahami dan bisa ambil jalur yang sudah kita tentukan," tuturnya.

Ditambahkan, Kepala Seksi Managemen Lalu Lintas Dinas Perhubungan DIY Bagas Senoaji mengatakan, pembangunan underpass simpang empat Kentungan akan mulai dikerjakan pada tanggal 14 Januari 2018.

Pihaknya mengaku sudah mengantisipasi pembangunan itu melalui pengaturan siklus-siklus traffic light yang ada di sekitar persimpangan. Bahkan, saat proses pembangunan ia mengaku akan terus memantau arus lalu lintas melalui area traffic control system.

"Dimana semua simpang yang mengalami dampak dari pembangunan underpass ini akan kita pantau dan siklusnya akan kita sesuaikan. Supaya tidak terjadi antrian kendaraan cukup panjang," terang dia. ( tribunjogja.com) 

Sumber berita : Tribunjogja.com


© 2024 Dinas Perhubungan D.I. Yogyakarta. All Rights Reserved.