Usai Insiden Kuda Terjatuh, Dishub DIY Tetap Izinkan Andong Beroperasi

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 
Kumparan.com Yogyakarta- Dinas Perhubungan (Dishub) DIY menyatakan kuda andong tetap bebas beroperasi di setiap ruas jalan di Kota Yogyakarta meski sebelumnya terdapat insiden terpelesetnya kuda di Alun-alun Utara.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DIY Sigit Sapto Raharjo menjelaskan andong dan becak merupakan kendaraan tradisional yang harus dilestarikan. Selain itu keberadaannya juga dianggap sebagai penunjang pariwisata di Kota Gudeg ini.
“Kalau saya justru andong saya bebaskan mau ke mana saja. Kepenginnya seperti itu. Justru yang diatur itu kendaraan-kendaraan seperti kendaraan umum. Kalau andong becak asal tidak mengganggu lalu lintas di jalan manapun boleh. Mendukung pariwisata,” kata Sigit saat dihubungi kumparan, Selasa (6/8).
Sementara soal penyebab kuda andong terpeleset Dishub DIY masih melakukan penelusuran. Sigit masih mencari apakah penyebab andong terpeleset karena faktor jalan, sepatu kuda, atau kondisi fisik kuda.
“Baru akan dibahas dengan Pordasi, paguyuban dan dinas pariwisata. Kenapa terpeleset apakah kudanya, apakah pengaruh jalannya. Belum tentu jalannya mungkin kudanya solnya (sepatu) sudah habis. Itu yang perlu dikaji,” kata dia.
Di sisi lain, pihaknya juga akan membahas soal inovasi sepatu kuda yang lebih aman. Sejumlah masukan yang diterimanya di antaranya mengganti bahan sepatu kuda ke karet atau fiber.
“Sekarang kan sudah model inovasi-inovasi apakah fiber juga ada coba nanti masukannya. Saya prinsip mendukung di dalam perda ingin memperbarui perda yang ada atau revisi. Salah satunya tapal kuda ini apa perlu modifikasi apa sepatu karet dan lain-lain” katanya.
Sebelumnya, Ketua Paguyuban Kusir Andong DIY, Purwanto menampik penyebab jatuhnya kuda lantaran andong kelebihan penumpang. Menurutnya saat itu kondisi jalanan licin yang membuat kuda terpeleset dan jatuh tersungkur.
 
"Bukan overload penumpangnya cuma empat, satu anak-anak. Bukan overload tapi karena jalannya licin. Kuda enggak apa sudah kerja lagi. Penumpang enggak apa langsung melanjutkan perjalanan," katanya.
Lanjutnya, pihaknya juga sudah menggelar pertemuan, dari fakta di lapangan diketahui kondisi pada siang hari yang panas membuat aspal sedikit meleleh dan licin.
"Kepeleset karena di Alun-alun Utara yang di sebelah utara itu jalannya menurun dan licin. Kudanya langsung jalan lagi. Kalau siang panas aspalnya kaya ada meleleh," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa pada saat itu kuda tersebut baru satu kali membawa penumpang hari tersebut. Sehingga dia memastikan kuda tidak dalam keadaan lelah.
Sumber : kumparan.com

© 2024 Dinas Perhubungan D.I. Yogyakarta. All Rights Reserved.